Sumbar,nuansanews.com — RSUP M. DJamil secara resmi melakukan ground breaking perluasan kawasan rumah sakit, Jum’at (30/9/22). Perluasan ini dilakukan sebagai tidak lanjut atas pengembangan Layanan Kesehatan Kamar Rawat Inap Standar (KRIS). Sebagai rumah sakit rujukan akhir untuk wilayah Sumatera bagian tengah, pembangunan delapan gedung baru untuk penambahan kamar rawat Inap di RSUP M Djamil sangat diperlukan agar tetap mampu memfasilitasi pasien dari beberapa provinsi tetangga.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang hadir dalam peletakan baru pertama tersebut menyampaikan, COVID-19 menjadi pembelajaran yang membawa perubahan yang luar biasa, terutama di sektor kesehatan.
“Untuk itu, kita harus melakukan reformasi besar-besaran di sektor kesehatan,” terang Moeldoko.
Termasuk di RSUP Dr. M. Djamil, ia mengatakan, melalui perluasan ini M. Djamil harus menjadi hub bagi daerah yang ada di sekitar Sumbar. Moeldoko berharap, setelah pembangunan delapan gedung baru yang direncanakan rampung, nantinya tidak ada lagi masyarakat di Sumatera Barat dan sekitarnya yang harus berobat ke Jakarta, apalagi Malaysia ataupun Singapura.
“Apalagi kalau M. Djamil punya kelebihan tertentu, bukan tidak mungkin orang-orang dari pulau jawa yang datang kesini. Itu juga kan termasuk devisa, jadi uang gerputar di sini sehingga selain pelayanan kesehatan, ada sisi peningkatan ekonomi juga,” lanjutnya lagi.
Senada dengan itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Murti Utami menuturkan, Kemenkes saat ini tengah menjalankan transformasi kesehatan. Salah satunya dalam hal pelayanan rujukan, dimana RSUP M. Djamil akan menjadi rumah sakit pengampu bagi empat penyakit yang menjadi fokus kemenkes saat ini, yaitu jantung, stroke, kanker dan ginjal.
“Disinilah peran M Djamil, mengapu Sumbar dan sekitarnya sehingga tidak perlu harus ke Jakarta. Kemenkes juga akan terus melakukan pemenuhan alat kesehatan agar rumah sakit ini memiliki kemampuan utnuk mengampu keempat penyakit tersebut,” jelasnya.(Mtj)