Bukittinggi – Menyikapi berbagai polemik, pengembangan serta pembangunan dari masa ke masa diberbagai aspek yang muncul di kota Bukittinggi, sebenarnya tidak luput dari kepiawaian dari seorang kepala daerah dalam menyikapi permasalahan dengan cara bijaksana, tepat, serta solusi yang berkeadilan bagi masyarakat.
Dan itu adalah pengabdian serta pelayanan kepala daerah atau selaku pemimpin wilayah secara bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan untuk kepentingan masyarakat kota Bukittinggi lebih baik.
Nuansa ini sangat terasa sekali, dari perbedaan masing-masing kepala daerah kota Bukittinggi bagaimana menyikapi berbagai permasalahan dari waktu ke waktu.
Hal ini dirasakan oleh Heri Tito Rinaldi, SH, M.kn warga kota Bukittinggi, pada Selasa, (27/02) dikediamannya di Jalan Sy. S. Arasuli 75 B, Kelurahan ATTS, Guguak Panjang, Kota Bukittinggi.
Menurut Heri Tito Rinaldi, tentunya sebagai masyarakat kota Bukittinggi, yang sejak kecil, sekolah mulai dari SD hingga SMA dapat kita rasakan perbedaan kebijakan yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala daerah.
“Komitmen dan konsistensi sebagai pelayan dari seorang pimpinan itu yang sebenarnya harus diperhatikan, sehingga masyarakat juga paham bahwa yang lebih tinggi derajatnya adalah rakyat atau warga. Pemimpin itu hanya pelayanan masyarakat, hanya sebagai regulator kebijkan yang berpihak kepada kemaslahatan rakyat,” tegas Tito, panggilan akrab Heri Tito Rinaldi yang juga selaku Presidium Majelis Daerah KAHMI kota Bukittinggi.
Lanjut Tito, sebenarnya warga di kota Bukittinggi ini, dapat dirasakan kekerabatan yang kental (badunsanak), sehingga tidak ada perbedaan-perbedaan yang menonjol antar pribadi warga dengan warga lainnya.
“Ibarat sebuah pepatah, jatuh jarum di wilayah gulai bancah langsung terdengar di wilayah jambu air. Artinya ketika ada suatu keluhan yang dirasa oleh 1 orang warga, maka warga disekitar bahkan yang berada jauh dari wilayahnya langsung merasa ikut berkeluh kesah, sangat kental kekerabatannya,” ujar Tito.
Sehingga kekerabatan dan kebersamaan itu yang harus tetap dijaga sebagai bangsa yang memiliki keberagaman suku, agama dan ras termasuk yang ada di kota Bukittinggi.
Untuk itu, seperti apa yang sebuah kebijakan serta kepemimpinan yang patut dan layak, ya berikan solusi masyarakat yang tepat sesuai dengan porsinya.
Sehingga akan muncul seorang pemimpin yang memiliki prinsip yang bisa menempatkan posisi atau perannya yang sesuai dengan menjalankan tugas, keterampilan, kemampuan, serta potensi dirinya untuk kepentingan masyarakat. “The Right Man on The Right Place”. (*)