Sumbar – Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi Kamis (2/1/2022) meninjau Asrama Haji Embarkasi Padang, dalam rangka melihat persiapan penerimaan dan pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) kloter 1 – 8 yang akan dimulai pemberangkatan pertama pada 4 Juni nanti.
Didampingi Kabid Penyiaran haji dan umroh Kemenag Sumbar, Joben, serta beberapa kepala OPD terkait, gubernur mengecek satu persatu kesiapan embarkasi dalam menerima kedatangan jemaah hingga pelepasan jemaah.
Diantaranya gubernur memastikan kesiapan petugas yang akan melayani jemaah, ruangan aula, ruang sekretariat, kamar asrama, toilet, tempat berwudhu, hingga ruang makan. Tujuannya agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah.
Menurut gubernur, pelepasan kloter pertama di Embarkasi Padang akan menjadi penerbangan pertama di Indonesia. Karena itu gubernur berharap persiapan sudah matang dan seluruh petugas betul-betul memahami tentang tugas masing masing dengan baik.
“Insyaallah kloter pertama secara resmi akan dilepas pada hari Sabtu. Diharap kepada seluruh petugas di lokasi ini betul betul memahami tentang tugas masing masing. Karena itu kita periksa kesiapan asrama kita, tempat istirahat jemaah, bagaimana supaya terfasilitasi dengan maksimal,” jelas Buya Mahyeldi.
Selain itu, gubernur juga berharap para petugas asrama dapat menyiapkan tontonan tentang suasana di tanah suci sehingga bisa mendorong dan memotivasi jemaah untuk melaksanakan ibadah yang mabrur nantinya dan ibadah haji menjadi maksimal.
Terkait kondisi CJH saat ini menurut Gubernur Mahyeldi, berdasarkan laporan yang diterimanya, belum ada yang sakit dan berada dalam keadaan sehat.
“Alhamdulillah dari informasi tadi belum ada yang sakit dan dalam keadaan sehat semuanya dan juga bisa berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kepada jemaah saya menghimbau untuk memastikan bahwa barang yang dibawa sudah sesuai ketentuan jenisnya dan beratnya,” lanjut gubernur.
Sementara itu, Kabid Penyiaran haji dan umroh Kemenag Sumbar, Joben menyampaikan, terkait makanan, jemaah dihimbau tidak perlu khawatir karena selama di tanah suci, diberikan makan tiga kali sehari.(*)