Agam,Sumbar – Perjuangan hebat Aisyah Maharani Putri Dewi, asal Pulai Tangah, Lubuk Basung, Agam, melawan nasib ketidakberuntungan dalam mengarungi kehidupan memantik simpati banyak pihak. Termasuk menggugah rasa kemanusiaan orang nomor satu di kabupaten itu.
Ya! Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM langsung mendatangi kediaman Aisyah di Pulai Tangah usai mendengar kabar sendu sang bocah. Bupati pun dengan tegas menyatakan, kini Aisyah tak sendiri lagi.
Pantauan AMC Kamis (22/9), Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM bersama rombongan menyambangi kediaman Aisyah. Tampak jelas bupati tak mampu membendung air mata saat bertemu bocah penghafal Alquran itu. Aisyah terus dirangkul bupati, seakan tak ingin berpisah.
Tak hanya bupati, puluhan warga yang turut melihat kondisi Aisyah dan sang nenek, Zurhartini (64) juga larut dalam sendu. Mereka tampak tak mampu menyembunyikan kesedihan ketika mendengar perjuangan haru nenek dan cucu dalam mengarungi kehidupan yang sulit.
Selain melihat langsung kondisi Aisyah dan sang nenek, kehadiran bupati juga menjadi pelipur bagi keduanya. Pasalnya, bupati yang akrab disapa AWR ini bakal menjamin biaya pendidikan bagi Aisyah hingga tamat perguruan tinggi kelak.
“Saya melihat potensi yang luar biasa dari Aisyah. Baik saya jadi bupati atau tidak kelak, biaya pendidikan Aisyah akan saya tanggung hingga perguruan tinggi,” ujarnya.
Bupati berkisah, kehidupan yang dilakoni Aisyah nyaris persis yang dialaminya semasa kecil. Namun ia insaf benar kalau kehidupan harus diperjuangkan dan tak melulu larut dalam keterbatasan.
“Kegigihan Aisyah mengingatkan saya pada pengalaman masa kecil. Saya ditinggal bapak sejak usia dua tahun, namun saya tanamkan prinsip, tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berjuang,” tuturnya sembari menahan bulir air mata.
Sementara itu, Zurhartini yang tak hentinya menangis mengaku kedatangan bupati merupakan doa yang dikabulkan sang kuasa. Ia merasa lega setelah biaya pendidikan sang cucu mendapat jaminan dari bupati.
“Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah mendengarkan doa hamba. Terima kasih saya ucapkan untuk bapak bupati Andri Warman,” ucapnya seraya menengadahkan tangan.
Diberitakan sebelumnya, Aisyah merupakan siswi kelas V SD IT Almadaniy Lubuk Basung. Ia hanya tinggal berdua dengan sang nenek di rumah yang sangat sederhana. Ia ditinggal sang ayah sejak dari kandungan, sang ibu juga tak memberi kabar setelah bertahun-tahun pergi merantau.
Sirah cintanya kepada sang nenek tak ada pembanding. Aisyah termasuk anak yang lembut dan tak banyak kemauan. Ia menyadari sang nenek bukanlah orang yang bergelimang harta, hanya bekerja serabutan. Impian terbesarnya adalah membahagiakan sang nenek dengan menjadi seorang guru. Kini, Aisyah sudah mampu menghafal Alquran sebanyak 2 juz.(*)