Bukik Batabuah, 30 Desember 2024 – Hari ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Penanaman jagung secara serentak dilakukan di lahan-lahan yang terdampak galodo, sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Dinas Pertanian, BPP, PPL, lembaga-lembaga nagari, dan masyarakat terdampak.
Firdaus, Walinagari Bukik Batabuah , menegaskan komitmennya untuk memimpin proses pemulihan ini dengan penuh tanggung jawab. “Kami menyadari bahwa menyelesaikan permasalahan bencana bukanlah hal yang mudah. Namun, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak masyarakat bangkit lebih cepat,” ujarnya.
Firdaus menambahkan, proses pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu 3 hingga 5 tahun, bahkan bisa mencapai 10 tahun. Namun, saya bertekad untuk menyelesaikannya dalam waktu 2 tahun, mencakup perbaikan lahan pertanian yang terdampak, pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur, dan pemulihan infrastruktur yang rusak,” terangnya.
“Hari ini, lahan terdampak sudah kita tanami dengan jagung. Infrastruktur pertanian juga mulai kita bangun. Tahun ini saja, tujuh irigasi telah berhasil kami selesaikan,” jelas Firdaus.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh instansi dan lembaga yang telah mendukung percepatan pemulihan ini. Selain itu, pembangunan jalan usaha tani dan infrastruktur lainnya akan terus diupayakan.
Firdaus berharap masyarakat dapat bersabar dan bekerja sama dalam melewati masa-masa sulit ini. “Kita harus bangkit bersama. Dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, insya Allah kita bisa menghadapi tantangan ini,” tutupnya.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Bukik Batabuah tidak hanya bertahan dari bencana, tetapi juga bangkit lebih kuat demi masa depan yang lebih baik.
(Iyas Kari)