Bukittinggi, – Selasa, 23 Mei 2023, Baru – baru ini beredar isu di Media Sosial terkait Pemberitaan tentang pemberhentian mantan ketua DPRD Kota Bukittinggi Herman Sofyan dari Partai Gerindra.
Menanggapi hal itu, Herman Sofyan angkat suara terkait fakta dirinya yang sudah tidak berada di partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu Kepada awak media.
Herman Sofyan menyebutkan bahwa dirinya bukanlah diberhentikan dari Partai Gerindra akan tetapi mengundurkan diri.
Untuk meluruskan persepsi itu, ia menjelaskan bahwa dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri jauh sebelum rekomendasi dari Mahkamah Kehormatan Partai (MKP).
“Tanggal 2 Mei saya sudah membuat surat pengunduran diri. Jadi tanggal 2 Mei saya bukan diberhentikan, tapi mengundurkan diri dari Partai Gerindra,” ujar Herman.
Ia beralasan, pengunduran diri itu dipilih karena dirinya menilai tidak kondusifnya Partai Gerindra di Kota Bukittinggi
“Saya mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan kader Partai Gerindra yang sudah saya bangun karena suasana sudah tidak kondusif,” ucapnya.
Lebih jauh, Herman Sofyan mengatakan,bahwa dirinya mencium konspirasi dibalik manuver yang dilakukan DPC Partai Gerindra Bukittinggi
Setelah saya mengajukan pengunduran diri itu, saya mendapat undangan untuk melakukan pertemuan virtual dengan MKP Gerindra, Nah disinilah saya merasa mendapatkan perlakuan Diskriminasi. Ujarnya.
Saya selaku yang menerima undangan, justru tidak diperkenankan bergabung dalam Rapat Virtual tersebut Karena Akses saya di tolak untuk masuk kedalam ruangan metting zoom diatas. Pungkas Herman
“Rapat itu jam 16.00 WIB, jam 15.30 WIB saya sudah berada di dalam. Tapi jam 16.05 WIB akses saya justru ditutup,” tuturnya.
Kendati demikian, saya mengaku sempat melihat peserta yang mengikuti pertemuan hadir saat itu adalah Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Bukittinggi Sekretaris DPD Gerindra Sumatera Barat”, kata Herman.
Meskipun tidak diizinkan bergabung, Herman menyebutkan bahwa ia tetap bertahan menunggu aksesnya di buka. Namun, hingga 16.44 WIB dirinya lebih memilih meninggalkan pertemuan tersebut.
“Kita diundang resmi untuk klarifikasi dan memberikan keterangan, tapi akses kita tidak dibuka” ini kan Diskriminasi namanya, Ucap Herman
Sayangnya, setelah dirinya tidak diizinkan untuk memberikan keterangan itu, justru dirinya disebut telah diberhentikan oleh MKP Gerindra.
“Jam 11.00 WIB, saya mendapat informasi, saya telah diberhentikan dari Majelis Kehormatan Partai. MKP sifatnya ini merekomendasikan, bukan memberikan Pemberhentian, masih panjang prosesnya,” kata Herman.
Menurutnya, jika memang ia tidak hadir dalam pertemuan tersebut, sesuai mekanisme yang berlaku, dirinya mesti menerima panggilan hingga 3 kali.
Alih-alih menerima panggilan lanjutan, Herman Sofyan justru digembar-gemborkan diberhentikan dari Partai Gerindra.
“Ini bukan perbuatan seseorang yang dewasa. Diberhentikan tanpa proses, sebetulnya sudah tidak ada proses pemberhentian, toh saya sudah mengundurkan diri sebelumnya,” tuturnya
Terkait hal itu, saya sangat menyayangkan maraknya pemberitaan yang tidak berimbang terkait Pemberhentian diri saya yang dibumbui dengan narasi bernada kampanye hitam dan saya merasa ada unsur pembunuhan karakter terhadap diri saya, kata Herman
Setelah melakukan klarifikasi tersebut, dirinya berencana akan mengusut kasus pembunuhan karakter dan kampanye hitam ini ke Ranah Hukum.(*)