Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

KABA Sukses Adakan Festival Akbar Ayam Kukuak Balenggek

 

Bukittinggi,Sumbar  — Kontes atau lomba Ayam endemik kukuak balenggek yang memperebutkan piala Bang Wako di selenggarakan hari ini Minggu (12/02) di mulai Jam 9.25 Wib di lapangan Kantin Wirabraja kota Bukittinggi.

 

 

 

Acara tersebut di buka oleh Buya H Marfendi wakil walikota Bukittinggi dengan di dampingi Kodim serta panitia dengan memperlombakan 4 katagori penilaian.

 

 

Dalam sambutannya Buya H Marfendi mengharapkan kepada dispora kota Bukittinggi, agar acara even even semacam ini bisa di gelar rutin sekali 6 bulan, karena Even Ayam kukuak balenggek ini juga bagian dari daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kota Bukittinggi ujarnya.

 

 

Sementara itu Ketua Umum Kaba Amde Apri Nasution,Ketua Pelaksana Doris Septeria dan Sekretaris Denis Haruna menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan lomba tersebut.

 

 

 

Amde Apri Nasution saat di sambangi Media  mengatakan, bahwa kami sangat senang adanya respon positif dari pemko Bukittinggi, karena inilah sebuah momen penting untuk mensosialisasikan tentang Ayam kukuak balenggek ini kepada warga Masyarakat di kota Bukittinggi ini ujarnya.

 

 

Lebih jauh Amde atau Aan Cowboy menjelaskan, bahwa Jumlah ayam yang ikut lomba ada sebanyak 800 ekor Ayam yang akan memperenutkan piala bergilir dari Bang Wako imbuhnya

 

 

 

Daerah yang ikut serta di festival Ayam Kukuak balenggek ini,  hampir di ikuti oleh semua kabupaten dan kota se Sumbar ini tukasnya.

 

 

 

Dan Acara Festival  Ayam kukuak balenggek tersebut juga mendapatkan respon yang luar biasa dari pengunjung yang ada di lapangan kantin Wirabraja kota Bukittinggi ini.

 

 

Dalam kesempatan itu ketua pelaksana berpesan,supaya acara ini rutin dilakukan,dan berharap supaya pemko Bukittinggi membuat suatu penangkaran ayam serta di sosialisasikan kepada peternak dan masyarakat umum.

 

 

Agar Ayam endemik ini tidak punah, karena nilai ekonomisnya yang cukup tinggi, apabila serius mengembangkan dan melestarikannya, dan mutfah asli endemik Sumbar ini berasal dari 3 lurah Payuang Sekaki kab Solok pungkasnya.

( Jhny .S/iyas Mtj )

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *