Agam, Kamis 14 Maret 2024 – Laksma TNI (Purn) Hargianto,S.E.,M.M.,M.Si (Han) Dt. Bagindo Malano Nan Hitam Anak Nagari Cingkariang, Kec.Banuhampu, Kab.Agam, yang sekaligus akan Bakal Calon Bupati Agam priode 2024-2029 ini menceritakan kepada awak media.
Sejak awal ditugaskan di Lantamal II, misi saya hanya satu, yaitu meningkatkan kontribusi kami pada masyarakat Sumatera Barat. Dalam rangka misi ini, kami melakukan semua langkah yang dapat kami lakukan. Sebagai gebrakan awal, tidak lama setelah saya menjabat sebagai Danlantamal II, kami mengadakan kegiatan Aksi Bersih Pantai Padang dan Muara. Kegiatan ini kami adakan pada 15 Januari 2021, yang juga merupakan Hari Dharma Samudera TNI-AL,” ucapnya.
Aksi bersih-bersih ini juga bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli pada kebersihan pantai, sekaligus merupakan wujud sinergi dan kepedulian antara Keluarga Besar TNI-Polri bersama pemerintah daerah, unsur maritim, organisasi masyarakat (ormas) serta seluruh komponen masyarakat Alhamdulillah kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari jajaran Polri, Pemko Padang, serta komponen masyarakat dan stakeholder terkait lainnya. Kegiatan juga banyak mendapatkan liputan di berbagai media,”terangnya.
Saya mendapat tugas untuk menjadi komandan di Lantamal II (Pangkalan Utama Angkatan Laut) pada pertengahan Desember 2020. Lokasi Mako Lantamal II berada di kawasan Teluk Bayur. Pemandangan di kantor ini sangat indah. Melalui jendela ruang kerja saya bisa melihat kapal yang memasuki pelabuhan dan laut yang luas terbentang,”imbuhnya.
Pada sore hari, menjelang matahari terbenam, keindahan ini bertambah- tambah. Cahaya matahari yang hampir terbenam membentuk warna kuning kemerah-merahan, menggantikan warna biru langit di siang hari. Semua tamu yang pertama kali berkunjung ke kantor saya selalu memuji keindahan alam yang terlihat dari jendela kantor ini. Mereka takjub dengan pemandangan yang diletakkan Tuhan tepat di depan kantor saya.
Dulu, kantor ini berstatus Lanal (Pangkalan Angkatan Laut) Teluk Bayur. Tahun 2001 statusnya ditingkatkan menjadi Lantamal, Pangkalan Utama Angkatan Laut, dipimpin oleh seorang Pati Bintang Satu. Ketika masih Lanal, lembaga ini dipimpin oleh seorang Kolonel. Karena statusnya sudah naik dari lanal menjadi lantamal, banyak yang berubah di mako ini disesuaikan dengan status barunya. Namun, rumah dinas untuk Danlantamal belum disesuaikan mengikuti perubahan status pangkalan ini. Sampai dengan tahun lalu pimpinan lantamal masih menempati rumah dinas jabatan lama, yang letaknya tidak jauh dari Mako Lantamal. Danlantamal adalah bagian dari Forkopimda, bersama Gubernur, Ketua DPRD, dan lembaga-lembaga setingkat.
Seharusnya juga memiliki fasilitas yang setara. Untuk mengusahakannya, kami bersilaturahmi dengan Walikota Padang, yang ketika itu dijabat Buya Mahyeldi. Kepada Buya saya mengusulkan agar Danlantamal boleh mendapatkan rumah dinas di jalan utama. Sebelum permintaan saya dipenuhi, Buya dilantik menjadi gubernur. Sehari setelah dilantik menjadi gubernur Sumbar, saya mengingatkan lagi agar beliau menyetujui surat yang sudah saya kirim. Tidak sampai seminggu kemudian, beliau menyampaikan kabar baik bahwa permohonan saya melalui surat itu sudah disetujui.
Akhirnya Lantamal II mendapatkan rumah dinas Komandan di jalan utama, berhadap-hadapan dengan rumah dinas Ketua DPRD. Setelah direnovasi seperlunya, pada tanggal 12 Mei 2021 rumah ini sudah kami tempati. Untuk tertib administrasi, pemda Sumbar akan mengalihkan status rumah ini menjadi milik TNI Angkatan Laut agar AL dapat menganggarkan renovasi dan perawatan rumah. Tidak ada kepentingan pribadi saya dalam hal rumah dinas jabatan ini. Karena tidak lama setelah menempati rumah dinas yang baru, saya memasuki masa purnatugas. Tentu saja harus meninggalkan kediaman baru ini, dan selanjutnya rumah dinas akan ditempati oleh Danlantamal II pengganti saya,”terangnya.
Rumah ini adalah buah usaha kami dalam menjaga marwah TNI AL. Alhamdulillah Pemerintah Daerah Sumatera Barat dapat memahami dan mendukung perjuangan kami. Satu program besar yang kami laksanakan pada saat saya menjadi Danlantamal II adalah Kampung Bahari Nusantara (KBN). Program ini digagas oleh TNI AL untuk mewujudkan suatu kampung yang mampu menjadi wadah kemanunggalan TNI dan rakyat. Kemanunggalan ini diciptakan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Binpotmar TNI AL untuk mengembangkan potensi wilayah maritim yang meliputi edukasi, ekonomi, pariwisata, kesehatan, dan pertahanan. Jadi, hampir di semua bidang.
Di wilayah Lantamal II, program KBN dilakukan bekerjasama dengan Dekranas dan Dekranasda Sumbar. Lokasi pelaksanaan program diadakan di Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Program ini berjalan sejak bulan April sampai Juli 2021. Banyak kegiatan yang kami lakukan di sini, seperti sebagai berikut:
a. Pembangunan Gapura KBN
b. Pelatihan Selam
c. FGD Usaha Budidaya Jaring Apung Ikan Kerapu dan
Pelaksanaan Budidaya Ikan Kerapu
d. Penanaman Mangrove
e. UMKM Nelayan
f. Rumah Pintar (Rumpin)
g. Bakti Sosial (Khitanan)
h. Peresmian KBN,”ucapnya.
Beberapa program di atas akan saja jelaskan lebih banyak, sisanya saya uraikan sekilas saja. Misalnya, pelatihan selam. Ini berkaitan dengan kegiatan ekonomi wisata bawah air. Bidang ini berpotensi menyerap tenaga kerja lebih banyak bagi warga sekitar. Agar usaha ini tumbuh secara signifikan, kegiatan ini membutuhkan penyelam dengan skil memadai. Selama ini para penyelam memang mempunyai pengalaman sebagai penyelam alami. Keterampilan mereka masih bisa ditingkatkan dengan memberikan teori menyelam sehingga mereka berkembang menjadi penyelam yang baik dan profesional. Lalu kami memberikan pelatihan menyelam kepada mereka. Setelah itu, bekerjasama dengan lembaga sertifikasi penyelam terpercaya, kami memberikan sertifikat kepada mereka agar pengguna jasa mereka lebih yakin kepada kemampuan mereka. Dengan keterampilan yang bertambah ini, dan memiliki sertifikat pula sebagai penyelam profesional, mereka dapat mengembangkan usahanya. Jika usaha mereka berkembang, kehidupan mereka akan main sejahtera. Saya senang sekali melihat respons masyarakat terhadap pelatihan ini.
Para penyelam menyatakan manfaatnya. Hal ini bisa dimengerti karena memang kegiatan ini banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, di KBN itu juga ada budidaya kerapu. Dulu pemerintah pernah memberikan bantuan keramba kepada para nelayan di wilayah KBN ini. Tetapi, nelayan sempat berhenti menangkap kerapu karena permintaan terhadap kerapu turun. Namun, situasi berubah. Saat ini pasar kerapu ramai lagi. Tentu saja nelayan tidak bisa serta merta bisa langsung melakukan budidaya kerapu. Karena mereka memerlukan modal untuk memulai usaha keramba kerapu.
Disini kami membantu nelayan untuk menghidupkan usaha ini. Kami mencarikan bapak angkat untuk menolong nelayan, kebetulan Bank Indonesia dan Bank Mandiri bersedia membantu nelayan. Kami senang bisa membantu para nelayan mengembangkan kembali budidaya kerapu. Manfaatnya bagi masyarakat sangat terasa. Sebab, kerapu ini bernilai jual tinggi, dan memiliki potensi ekspor. Ini sumber pendapatan yang signifikan bagi nelayan. Selain itu, orang yang sebelumnya tidak punya pekerjaan di KBN menjadi bisa memiliki pekerjaan. Di Kampung Bahari Nusantara ada juga kelompok UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro).
Mata dagangan mereka bermacam-macam, sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Salah satu UMKM berdagang rendang, dan mereka memperagakan memasak rendang ketika Kampung Bahari ini diresmikan. Kebetulan pada saat peresmian KBN, Ibu Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto datang menyaksikan festival UMKM ini yang berlangsung di Sungai Pisang, Teluk Kabung Selatan, Kota Padang, April 2021 lalu.Ibu Panglima sangat tertarik pada usaha rendang di salah satu stand UMKM ini. Lalu kami menjelaskan kepada beliau bahwa rendang itu masakan Indonesia yang mendunia, pernah mendapat peringkat pertama sebagai makanan terenak versi CNN International. Karena sudah terkenal, rendang pernah juga didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia (Intangible cultural heritage) ke UNESCO. Namun usaha pendaftaran ini belum berhasil karena ada masalah persyaratan administrasi yang belum terpenuhi.
Pada kesempatan itu kami memohon bantuan Ibu Panglima agar mendukung kami mendaftarkan kembali Rendang sebagai warisan tak benda dari Indonesia ke UNESCO. Agar pemahaman Ibu Panglima tentang rendang lebih lengkap, kami kemudian membawa beliau ke Museum Rendang, di kota Padang. Dimuseum ini tersedia banyak sekali informasi tentang rendang, termasuk sejarah dan filosofinya.Ibu Panglima setuju untuk membantu kami dalam upaya mendaftarkan rendang sebagai warisan tak benda dari Indonesia. Bahkan beliau bersedia menghubungi Ibu Presiden untuk ikut mendukung. Alhamdulillah, Ibu Presiden pun setuju (Lihat Merendang sedunia). Program KBN masih tetap berlanjut dengan rencana kegiatan pengecatan genteng rumah menjadi warna warni di kawasan KBN. Tujuan pengecatan ini sebenarnya agar kawasan ini terlihat lebih semarak dan indah sehingga mampu memancing wisatawan berkunjung, dan membuat swafoto di sana. Pada gilirannya, kegiatan ini akan berdampak secara ekonomi bagi kawasan KBN,” katanya.
Selain kepada kelompok profesi penyelam dan nelayan di atas, kami di Lantamal II juga memberikan perhatian yang besar kepada anak-anak yang beranjak remaja. Kami menggelar kegiatan yang kami sebut sebagai Bhakti Sosial Khitanan. Kegiatan ini masih dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI AL dengan rakyat. Kegiatan khitanan ini kami laksanakan di Galundi Tapian Danau Singkarak, Tanah Datar serta di Jorong Puah Data, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh. Saya senang sekali karena khitanan massal ini juga dihadiri Asintel Kasal. Pada kegiatan yang digelar pada tanggal 11 April 2021 ini, total 70 orang anak yang dikhitan di kedua wilayah tadi. Kegiatan lain yang kami lakukan adalah membantu pemerintah melakukan vaksinasi kepada warga. Kami menamakan kegiatan ini Serbuan Vaksinasi COVID-19. Kegiatan serbuan vaksinasi Covid-19 merupakan perintah langsung dari Komando Atas untuk membantu pelaksanaan vaksinasi. Kami melakukan vaksinasi ini melalui Diskes Lantamal II.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini melibatkan Pelindo, Dinkes Kota dan KKP Kota Padang. Kegiatan vaksinasi dilakukan di BP Diskes Lantamal II, Pelabuhan Bungus Padang, Pelabuhan Muaro Padang, Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Gedung HBT Padang Barat, KBN Sungai Pisang Teluk Kabung Selatan, HTT Pondok Kota Padang, Balai Diklat BRI Pauh Padang, Aula Serba Guna PT Semen Padang, Aula BSK Pelindo II, dan RST Reksodiwiryo.
Total capaian vaksin selama 24 hari yang dilaksanakan oleh Diskes Lantamal II mulai dari tanggal 26 Juni 2021 sampai dengan tanggal 30 Juli 2021 adalah 10.400 dosis. Itulah kisah saya semasa bertugas. Kisah ini menginspirasikan buat anak-anak muda para generasi untuk terus semangat, dan pantang menyerah demi cita cita,”pungkasnya. (Mtj)
Dalam Bukunya berjudulkan STOKAR OPLET JADI KOMANDAN KAPAL PERANG. Oleh: Laksamana Pertama TNI Hargianto.