Agam – Sejarah perjuangan pertanian organik tentu saja sudah sangat panjang, tapi keterlibatan kami (Suhatril, ST, MT) dengan kawan-kawan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Kecamatan Canduang, Agam secara langsung sudah berjalan setidaknya dua tahun lebih, diawali dengan seminar pertanian organik, pembentukan Persatuan Petani Organik, pembuatan beberapa demplot dengan melibatkan kelompok-kelompik tani, di Kecamatan Canduang, Agam, dan kemaren pelatihan pembuatan Biosaka dan Mol Keong.
Kenapa pertanian organik atau pertanian ramah lingkungan, atau pertanian pokok murah? Karena hal itu yang bisa dilakukan oleh petani secara langsung dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, yaitu mengurangi biaya pokok produksi, dengan asumsi ketidak pastian harga dan pasar tetap seperti realita yang terjadi hari-hari ini, petani tetap dapat memperoleh peningkatan pendapatan dengan mengurangi biaya pokok produksinya sehingga selisih harga jual dengan biaya produksi semakin besar.
Sebenarnya, masih ada tiga point penting yang perlu dibenahi terus menerus dalam dunia pertanian, tapi harus diakui, sulit bagi petani untuk mengambil peran disana, sejatinya itu menjadi tugas pemerintah, yaitu menciptakan industri pengolahan hasil pertanian, memperbaiki tata kelola pemasaran, serta program branding produk-produk unggulan daerah sehingga maningkatkan nilai jual produk.
Pada tahun-tahun sekarang, dimana akan terjadi pergantian anggota DPR dan kepala daerah, petani harus hati-hati dalam memilih pemimpin-pemimpin mereka sehingga proses pembangunan pertanian sebagai potensi utama kita bisa memperlihatkan progreaa dari tahun ke tahun, tidak lagi hanya sebatas visi misi, dan janji-janji saja!
Sebagai satu-satunya negara besar dengan potensi utama pertanian yang hanya punya dua musim, punya curah hujan yang cukup dan punya sinar matahari sepanjang hari, sudah sepatutnya kita meyakini jika Indonesia akan menjadi negara besar, jika pertaniannya maju.
Indonesia akan menjadi besar karena Pertaniannya, bukan karena industri Otomotifnya, bukan juga karena industri Dirgantaranya, bukan juga industri Telekomunikasi dan lain sebagainya.(*)