Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Warga Bukittinggi Harus Cerdas Pilih Pemimpin Berikutnya

Bukittinggi – Masyarakat kota Bukittinggi diminta untuk dapat memilah, memilih sekaligus menilai calon pemimpin wilayah untuk kepala daerah pada periode 2024-2029. Meski dalam 2 periode sebelumnya Walikota Bukittinggi memiliki type, karakter dan cara memimpin yang berbeda, namun kedepannya masyarakat perlu mencermati lebih dalam dalam memilih pemimpin yang patut dan layak.

 

Untuk mengenal seseorang kepala daerah tidak hanya cukup dengan mengenal tampang dari luar saja, tetapi masyarakat juga harus memahami karakteristik, rekam jejak, integritas, reputasi dan prestasi serta pengalaman profesionalisme seorang calon dalam berorganisasi.

 

Hal ini diungkapkan Heri Tito Rinaldi, SH, M.kn, saat berdiskusi dengan sejumlah Jurnalis pada Rabu lalu (06/03) menjelang puasa ramadhan disalah satu restoran ternama di kota Bukittinggi.

 

Tito, Panggilan akrab Heri Tito Rinaldi mengatakan bahwa masing-masing orang atau calon pemimpin memiliki sifat, perilaku dan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga hal itu tercermin dari cara atau gaya kepemimpinan seseorang ketika berada di organisasi atau di suatu lembaga.

 

Trend akhir-akhir ini di Bukittinggi, tambah Tito, banyak bermunculan nama-nama seseorang yang berasal dari berbagai profesi yang berkeinginan menjadi calon walikota. Dengan segala cara, upaya serta pendekatan ke masyarakat untuk mendapat simpati agar nanti terpilih sebagai Walikota Bukittinggi.

 

“Tidak ada salahnya sih, itu suatu yang wajar. Namun untuk itu, dituntut kecerdasan seluruh lapisan masyarakat agar tidak salah pilih, lalu memilih kepala daerah yang tepat untuk masa depan Bukittinggi 5 tahun ke depan,” tegas Tito yang juga sebagai Presidium KAHMI Kota Bukittinggi.

 

“Ada syarat-syarat yang saya sebutkan secara umum tadi, diantaranya memiliki jiwa kepemimpinan, bisa mengayomi dalam melayani kebutuhan dari berbagai aspek seluruh lapisan masyarakat serta dapat dipercaya,” ucap Tito yang berprofesi sebagai Notaris di Bukittinggi.

 

Lanjut Tito, memilih kepala daerah/walikota itu bukan memilih sembarang orang, apa lagi untuk main-main, jangan lah.

 

“Terlalu banyak beban dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang kepala daerah, sehingga kedepannya harus orang yang tepat dan terpilih untuk duduk ditempat yang tepat,” tutup Tito. (*)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *