Untuk Cegah Banjir di Kota Bukittinggi Perlu Diutamakan Antisipasi Sejak Dini atau Mitigasi Bencana
Bukittinggi – Sebagaimana dilansir dari padek.co, setidaknya 20 unit rumah di Kelurahan Puhun Tembok RW 05 RT 02 Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, terendam banjir, Selasa (7/6) sore. Namun, berkat respons cepat sesuai arahan Wali Kota Bukittinggi, banjir tersebut dapat segera teratasi.
Menanggapi hal ini, warga Bukittinggi, Dr (cand). Riyan Permana Putra, S.H., M.H., yang juga merupakan Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi, menyatakan mitigasi bencana atau upaya pencegahan bencana serta penanggulangan bencana alam merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah.
“Melalui desentralisasi pemerintahan dan pemberian kekuasaan pada otonomi daerah, mengenai mitigasi (pencegahan) bencana, penanganan dan penanggulangan bencana yang menjadi tanggung jawab dan wewenang pemerintah daerah. Sebagaimana yang telah disebutkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Kami mengharapkan pemerintah daerah mengutamakan mitigasi bencana dalam menyiasati penanggulangan banjir yang terjadi berulang di Kota Bukittinggi,” katanya pada Kamis, (9/6/2022) di Bukittinggi.
Riyan pun mengungkapkan dalam mengantisipasi semua itu sebelum terjadi hingga menyebabkan kerugian materi bahkan kehilangan nyawa sekaligus. Oleh karena itu, antisipasi sejak dini (mitigasi bencana) sangat penting untuk lebih ditingkatkan lagi. Selain pemerintah daerah, masyarakat juga memiliki hal penting dalam berpartisipasi untuk ikut memberdayakan kehidupannya. Agar rasa aman dan antisipasi masyarakat rawan berdampak resiko bencana, tambahnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan, kejadian berawal dari hujan deras yang mengguyur Kota Bukittinggi, Selasa sore. Karena ada laporan warga, tim langsung bergerak membantu evakuasi.
“Kami mendapat laporan langsung dari warga. Kemudian kami arahkan segera tim BPBD, PU, SKPD terkait lainnya untuk membantu proses evakuasi,” ungkap Wako Erman Safar, Rabu (8/6).
SKPD terkait langsung melakukan pengerukan sampah dan melakukan penyedotan air bagi rumah yang sudah bisa dilakukan penyedotan.
“Laporan di lapangan, terjadi penyumbatan drainase. Banyak sampah dan material kayu yang masuk dalam drainase, sehingga air meluap. Namun, saat ini situasi sudah terkendali,” ungkap Wako.
Wali Kota juga memastikan bantuan segera didistribusikan kepada korban. “Kami juga sudah arahkan dinas sosial, untuk segera mengantarkan bantuan untuk korban. Bantuan yang diberikan berupa makanan, kasur, makanan bayi dan peralatan lain yang dibutuhkan,” pungkasnya.(Iyas Kari)