Bukittinggi – Kamis,18 Mei 2023,Pemerintah Kota Bukittinggi mengambil langkah tegas dalam penanggulangan prostitusi yang semakin meresahkan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan moralitas kota ini, pemerintah bekerja sama dengan kepolisian dan berbagai lembaga terkait telah meluncurkan serangkaian tindakan untuk mengatasi masalah ini.
Dalam operasi terbaru, Team SK 4 yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Satpol PP. dan Dishub telah berhasil menangkap sejumlah perempuan yang diduga terlibat dalam jaringan prostitusi online maupun ofline pada sejumlah lokasi strategis di kota ini.
Tindakan ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif yang dilakukan oleh TIM SK 4 , dengan dukungan informasi dari masyarakat yang peduli terhadap ketertiban dan moralitas,selain itu pemerintah Kota Bukittinggi juga telah meningkatkan pengawasan terhadap tempat-tempat yang kerap di jadikan tempat praktek prostitusi,seperti cafe atau penginapan yang ada dalam pengawasan Tim SK4,dan beberapa tempat yang menjadi sosial control dari masyarakat.
Dengan sistem informasi langsung kepada Tim Tindak dari SK4,
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk melakukan patroli rutin dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Seluruh pemilik usaha dan tempat hiburan malam diharapkan mematuhi regulasi yang melarang praktik prostitusi,tidak hanya itu, pemerintah juga menyadari pentingnya pendekatan preventif dalam mengatasi masalah ini mereka telah mengintensifkan upaya penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat, terutama remaja dan keluarga mengenai bahaya prostitusi dan dampak negatifnya bagi individu dan masyarakat.
Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membentuk sikap yang lebih bertanggung jawab terhadap moralitas dan kesejahteraan sosial.
Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar SH, menyampaikan komitmennya dalam memberantas prostitusi di kota ini ia mengatakan, “Prostitusi adalah masalah serius yang merusak moralitas dan kualitas kehidupan kita. Kami berkomitmen untuk melindungi warga kami dan menjaga kebersihan serta moralitas kota ini,”imbuhnya.
Lanjut Herman Safar,” Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan prostitusi dengan memberikan informasi dan kerjasama kepada pihak berwajib,”ucapnya.
Hal senada juga diamini oleh salah seorang tokoh adat dan tokoh agama,E.DT, Rajo Sampono mengatakan,” Dalam adat Minangkabau yang merupakan budaya masyarakat Minang di Sumatra Barat prostitusi umumnya dianggap melanggar nilai-nilai adat yang kuat,”ungkapnya.
Masyarakat Minangkabau memiliki sistem adat matrilineal yang menekankan peran dan tanggung jawab keluarga perempuan dalam mempertahankan kehormatan keluarga dan budaya,”imbuhnya.
Lanjut Sampono,” Oleh karena itu, praktik prostitusi dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma sosial dan adat yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Minangkabau,karena di minang kabau ini terkenal dengan semboyan, adat basandi syrak, syarak basandi kitabullah,”ucapnya.
Ditempat terpisah seorang pendakwah dan juga Anggota Kepolisian ( ustadz eka) juga memberikan tangapan,” Dalam agama Islam prostitusi dianggap sebagai perbuatan yang sangat melanggar nilai-nilai moral dan etika.Praktek prostitusi bertentangan dengan ajaran Islam yang mengedepankan kesucian, kehormatan, dan kesetiaan dalam hubungan seksual antara suami dan istri yang sah,”ucapnya.
Al-Qur’an dan hadis melarang hubungan seksual di luar pernikahan dan mengharamkan perbuatan zina.Penanggulangan prostitusi di Kota Bukittinggi merupakan langkah proaktif dan serius dari pemerintah setempat untuk menjaga moralitas dan keamanan warganya,”imbuhnya.
Diharapkan upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, bermartabat, dan memberikan kesempatan bagi penduduk untuk hidup dengan sejahtera dan terhindar dari praktik yang merusak norma sosial tersebut,”tutupnya. (*)
